Nada khas dari ponselku berbunyi. Sebuah pesan masuk dari Etmus.
“Malam cantik”
Aku mengangkat alis. Ringkas, seperti sapaan biasa. Kupikir ini hanya pesan basa-basi, dan aku sedang terlalu lelah untuk membalas dengan antusias. Maka kutulis datar:
“Malam juga”
Hari ini terlalu panjang. Ponsel bukan hiburan, hanya benda kecil yang menunda kesepian. Aku menaruhnya di atas meja lalu merebahkan diri di sofa, mencari jeda dari penat pulang kerja.
Ting...
Ponsel kembali bergetar. Aku meraihnya, setengah penasaran.
“Lagi apa ini?”
Hmm... tidak biasanya dia seaktif ini malam-malam begini.
“Lagi balas chat kamu,” balasku.
Lalu... pesan baru masuk.
“Hehehe... iya juga yah…”
“Btw mama kamu manusia kan?”
Aku mengernyit. Pertanyaan aneh.
“Iya lah, mang... kenapa?”
Dan saat balasan berikutnya muncul, aku tertawa.
“Tapi kok aneh yah... anaknya bidadari.”
Tawa kecil lolos dari bibirku. Jemariku mulai bergerak lebih lincah di layar.
“Aaaahhh bisa aja kamu…”
Percakapan mulai terasa hangat, seperti teh manis di malam yang sunyi.
“Jangan keluar malam malam yah, cantik,” tulis Etmus lagi.
Aku membalas cepat:
“Emang kenapa?”
“Gak ada pelangi yang keluar malam hari.”
Mataku membelalak sambil menahan senyum. Rasanya seperti ditimpa pelangi di dalam hati. Aku mengetik sambil cekikikan sendiri:
“Bisa gak sih kamu diam?”
“Diam gimana?” balasnya.
“Diam di hatiku… jangan ke mana-mana yah.”
Ting...
“Hahaha…”
“Ada yang aneh minggu kemarin,” tulisnya.
“Aneh apa?” balasku.
“Aku nanem sayur.”
“Terus?” kubalas penasaran.
“Yang subur malah perasaan aku ke kamu.”
Aku terdiam sebentar. Kalimat itu sederhana, tapi cara Etmus mengatakannya terasa seperti pelukan jarak jauh. Senyumku mekar lagi.
“Hidup mang pahit. Makanya Tuhan ciptakan kamu... biar ada manis-manisnya.”
Lalu ia menulis:
“Eh kamu bisa geser gak sih?”
Aku menjawab sambil menggigit bibir menahan senyum:
“Geser ke mana?”
“Ke sebelahku… soalnya aku capek ngetik. Mau bilang langsung di kuping kamu.”
Kubaca kembali pesan Etmus dari atas sambil senyum sendiri.
Benar kata orang, one small thing can change your whole day.
Bukan saja penat karena pekerjaan hari ini, kangen hari ini pun… terobati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar